Friday, 30 October 2015 00:00

Konggres I Konsorsium PBA di Yogyakarta

Written by

Kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah salah satu isu penting akademik saat ini. Kurikulum yang sudah ditetapkan peraturannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2013 tersebut, diharapkan segera dilaksanakan pada tahun 2016. Namun demikian, banyak Perguruan Tinggi Keagamaan Islam belum menyusun kurikulum berbasis KKNI sebagaimana diinstruksikan.

alt

Sebagai usaha standarisasi kurikulum pendidikan bahasa Arab berbasis KKNI se-Indonesia, maka diselenggarakan semiloka nasional sekaligus kongres I PBA dengan tema “Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Berbasis KKNI”. STAIN Pekalongan turut hadir dalam acara yang difasilitasi oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara itu, Ketua Prodi PBA menyatakan bahwa keikutsertaan PBA STAIN Pekalongan bertujuan untuk menjalin tali silaturahim yang lebih luas dan solid, serta sebagai upaya instropeksi akademis terutama terkait dengan penyusunan kurikulum PBA berbasis KKNI. Acara semiloka tersebut bertempat di Hotel University UIN Sunan Kalijaga selama dua hari 23-24 Oktober 2015.
Kongres I ini berhasil menetapkan Asosiasi Prodi Pendidikan Bahasa Arab sebagai nama wadah yang menaungi berbagai tujuan bersama prodi PBA se-Indonesia. Hal-hal terkait kurikulum, jurnal, dan berbagai kegiatan akademik menjadi isu-isu utama di dalamnya. Drs. Ahmad Rodli, M.S.I. yang diamanati menjadi ketua asosiasi, dalam sambutannya menghimbau agar ada langkah-langkah strategis lebih lanjut untuk terus meningkatkan serta mengembangkan prodi PBA.
Asosiasi juga merumuskan standar kurikulum bersama antar prodi sehingga memiliki kompetensi yang sama antar institusi. Acara yang dihadiri Dr. Moh. Zein, M. Ag. (Kasubdit Akademik Diktis, Kemenag RI) dan Prof. Dr. Anik Ghufron (UNY) sebagai narasumber, ikut memberikan panduan dalam penyusunan kurikulum berbasis KKNI yang menjadi tujuan utama agenda silaturahim ini. Sebagai harapan jangka panjangnya, asosiasi bisa melahirkan acuan standar akreditasi prodi/jurusan PBA sehingga bisa melahirkan badan akreditasi independen prodi PBA se-Indonesia.