Wednesday, 05 July 2023 10:27

Menuju Standar Akreditasi Internasional, FTIK UIN GUSDUR Gelar FGD Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE)

Written by


          Senin-Selasa, 26-27 Juni 2023. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyelenggarakan Focus Group Discussion Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) dalam rangka menuju standar akreditasi Internasional. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan FTIK Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. Dalam sambutannya beliau berpesan bahwa kita sudah mulai berbenah dan harus menuju akreditasi yang lebih tinggi yaitu akreditasi internasional pada tahun 2024 kedepan. Kurikulum OBE ini merupakan dasar daripada kebutuhan akreditasi internasional yang menginginkan banyaknya luaran-luaran dalam pembelajaran yang memenuhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. FTIK dalam kegiatan ini menghadirkan pakar OBE dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yaitu Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. dan Dr. Budi Legowo, S.Si., M.Si. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari pertama materi Kurikulum berbasis OBE oleh Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. serta bagaimana mendisbrusikan CPL ke bahan kajian mata kuliah, dan pada hari kedua adalah aplikasi RPS berbasis kurikulum OBE oleh Dr. Budi Legowo, S.Si., M.Si.
          Pada hari pertama materi disampaikan oleh Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. Pada pemaparannya, Belilau memulai dari dasar dalam penyusunan kurikulum berbasis OBE masih sama yaitu pada UU No. 12 tahun 2012, kemudian SN DIKTI tahun 2020, serta Pemerintah SLP dan panduan penyusunan KPT. Namun beberapa Perguruan Tinggi membuat turunan dari penyusunan itu. Prodi itu harus terakreditasi baik diakreditasi oleh BAN-PT atau melalui LAM yang mengikuti 9 standar, dan panduan akreditasi internasional seperti IABEE dan ASIIN.
          Mengapa OBE? OBE itu sistem Pendidikan yang menekankan pada apa sih yang bisa didemonstrasikan dilakukan oleh peserta didik, jika mengajar ppg dan melihat kurikulum sekarang yang dijalankan pemerintah yaitu kurikulum merdeka. Kurikulum di tingkat Pendidikan dasar dan menengah adalah OBE yaitu berbasis CP (Capaian Pembelajaran). Maka di pembelajaran Kurikulum Merdeka ada 2 (dua) yaitu Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning. Maka istilah kompetensi di standar kompetensi lulusannya disebutkan learning outcame. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada dana untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka. Contoh seperti aplikasi gojek, kita tidak perlu belajar bagaimana cara memesan go-food, tidak perlu diajari. Tetapi pemerintah menyediakan platform kurikulum merdeka, baik merdeka mengajar, atau merdeka belajar. Diakhir pembelajaran harus dapat menunjukkan pengalamannya. Kurikulum yang berbasis luaran OBC (Outcome Based Curriculum), serta pembelajaran dan pengajaran berbasis kurikulum OBLT (Outcome Based Learning and Teaching), OBAEI (Outcome Based Assessment and Evaluation For Improvement). Untuk perbaikan tindak lanjut harus ada SPMInya. SPMI yang menjamin learning outcome mulai dari Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan. Tugas GPM di Prodi dalam kurikulum OBE untuk mengukur tingkat ketercapaian pada CPL yang dibebankan pada mata kuliah.
          Ketika kita Menyusun kurikulum maka yang perlu dicermati bahwa visi, misi, tujuan PT, UPPS, itu adalah visi, misi kelembagaan, sedangkan visi, misi prodi adalah visi misi keilmuan (Saintific Mission). Untuk visi sebaiknya menggunakan kata pengantarnya “menjadi”, untuk Misi menggunakan kata “kerja”, untuk tujuan menggunakan kata “menghasilkan”. Tujuan Prodi menghasilkan Profil Lulusan. Jika Prodi sudah punya data pekerjaan alumni, maka diidentifikasi ada beberapa Profil Lulusan yang sesuai dengan Pekerjaan. Itulah yang akan menjadi Profil lulusan dan tujuan Prodi. Hasil survei TS-2 dan TS-4 menyatakan hasil Profil Lulusan Prodi itu apa. Pentingnya survei alumni/tracer study digunakan untuk menyatakan Profil Lulusan. Ketika akreditasi Internasional, itu meminta hasil survei alumni dari TS-2 sampai TS-4, itu sesuai tidak dengan Profil Lulusan. Ada keterkaitan antara hasil survei dengan Profil Lulusan. Profil Lulusan adalah peran yang dilakukan oleh lulusan yang berada di masyarakat. Ingat dalam SN DIKTI capaian pembelajaran lulusan ada 4 komponen, sikap dan keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Pembeda Kurikulum OBE dengan Kurikulum KKNI, yang menjadi pembedaan adalah kita harus dapat mengukur Capian Pembelajaran pada keterampilan umum dan khusus yang ada di SN DIKTI harus dapat diukur dan diintegrasikan. Akreditasi internasional meminta 12-16 CPL. Jika kita menggunakan SN DIKTI, sikap saja sudah 10 CPL. Semua itu meminta bukti hasil pengukurannya. CPL yang sudah diintegrasikan tadi dikaitkan dengan BK (Body of Knowledge) atau bahan kajian, adalah keilmuan yang membangun program studi. Pembungkus dari bahan kajian dengan CPL maka akan menjadi Mata Kuliah. Sama seperti di kurikulum Pendidikan dasar dan menengah yang membuanyikan CPL mulai dari anak lulusan usia dini sampai dengan anak lulusan menengah. Siklus yang dikembangkan di UNS ada siklus kecil, tugasnya melaporkan hasil perkuliahan, siklus sedang melaporkan 1 tahun akademik, siklus besar 5 tahun sekali, evaluasi dan peninjauan kurikulum. Gusuk Kendali Mutu akan mengecek kontribusinya PLO tersebut Besar, Sedang, atau Kecil, dan akan muncul estimasi waktu besar kecilnya SKS. Hasil daripada perkuliahan berbasis OBE adalah portofolio mata kuliah (kuanititatif dan deskriptif).
          Pada Hari kedua dibimbing oleh Dr. Budi Legowo, S.Si., M.Si. yaitu aplikasi atau penerapan Kurikulum berbasis OBE dalam kurikulum merdeka di setiap prodi serta bagaimana mendisbrusikan CPL ke bahan kajian mata kuliah. Peserta dalam hal ini Dosen, Kaprodi dan SekProdi dibuat berkelompok untuk membedah kurikulum di Prodi serta integrasi CPL dengan Outcome yang ingin dicapai atau PLO (Program Learning Outcome) pada mata kuliah.
          Kegiatan berjalan lancar dari awal hingga akhir, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan hingga akhir. Dosen dan pimpinan Prodi diharapkan dapat mengambil ilmu tentang penerapan kurikulum berbasis OBE dari Narasumber serta dapat mengaplikasikan di dalam kurikulum serta mata kuliah prodi. Hal ini untuk mempersiapkan dalam akreditasi tingkat Internasional.










Last modified on Wednesday, 05 July 2023 10:41