FTIK

FTIK

     

Selasa-Rabu, 11-12 Juli 2023 FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyelanggarakan Rapat Tinjauan Manajemn (RTM) 2023. Acara dibuka oleh Dekan Bapak Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. acara dihadiri oleh Wakil Dekan, Kaprodi dan Sekprodi, Kabag TU, Unit Penjamin Mutu Fakultas (UPM), Gugus Pengendalian Mutu prodi (GPM), dan beberapa Dosen FTIK. Dalam sambutannya Dekan berpesan bahwa acara rapat tinjauan manajemen (RTM) merupakan acara rutin tahunan yang wajib diselenggarakan oleh fakultas bersama UPM untuk menindaklanjuti temuan audit mutu internal, meninjau sejauhmana kinerja program studi dan fakultas telah tercapai dan sebagai implementasi siklus PPEPP.

      Pada hari pertama, RTM diawali dengan paparan materi dari narasumber yaitu Bapak Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I. Beliau merupakan asessor BAN-S/M dan LAMDIK sekaligus penjamin sistem mutu fakultas FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam paparannya Pak Andi menjelaskan terkait strategi pelaksanaan SPMI dan implementasi siklus PPEPP dalam pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Sistem penjaminan mutu itu tidak dilaksanakan ketika akan akreditasi saja tetapi merupakan program rutinan yang harus dijadikan budaya. Artinya pola pikir, pola sikap, pola perilaku harus berdasarkan SN Dikti. Semua program di tingkat fakultas dan prodi harus mengacu standar dan dapat mengisi kriteria dalam instrumen akreditasi. Jika prodi ingin terakreditasinya unggul, maka harus dapat melampau SN Dikti. Untuk prodi yang teah mendapatkan akreditasi A atau Unggul, carilah pekerjaan baru untuk meningkatkan mutu seperti mempersiapkan untuk akreditasi internasional, tutup Andi.

      Pada hari kedua, kegiatan RTM FTIK lebih mengarah kepada evaluasi dan persiapan akreditasi Internasional yang dinarasumberi oleh Prof. Dr. Sri Sumarni, M.Pd. Beliau merupakan Dosen sekaligus Dekan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sumarni menjelaskan bahwa di era sekarang ini, kita harus bisa mem-branding diri kita. Mem-brangding itu apa? Menjadikan kita di papan atas. Kalau kita tidak mem-branding diri, maka akan tergilas oleh zaman.

      Ada beberapa strategi dalam mempersiapkan akreditasi internasional yaitu: 1) siapkan Fasilitas yang mencukupi seperti ada whiteboard electric dan smartclass’ 2) Dana penyusunan SER (Borang Akreditasi); 3) Penguatan kolaborasi fakultas dan Prodi. Ketika AL juga kasihkan dana ke Prodi yang ada di Fakultas. Tahapan persiapan akreditasi FIBAA diantaranya yaitu: Universitas membayar ke manajemen FIBAA: 1 cluster 18.000 EURO, 1 Prodi 2.000 EURO, membayar biaya visitasi 1.5 Miliar untuk 18 prodi. Fakultas menyiapkan dana Rp. 50 juta per prodi untuk terjemahan, biaya persiapan AL dan AL per prodi Rp 75 juta, dan biaya menghadirkan narasumber untuk review borang dan simulasi.  Untuk tips mempersiapkan akreditasi FIBAA, bahwa FIBAA menyukai green area, ruang AL yang representatif dan nyaman, dan banyak hal lain yang disukai oleh FIBAA. Oleh karena itu, prodi dalam mempersiapkan menghadapi akreditasi internasional harus paham dan menunjukan keunggulan-keunggalan dalam prodi tersebut, serta keunikan, dan keterbukaan prodi dalam menerima mahasiswa secara inklusif.

      Paparan materi oleh narasumber pada hari kedua hanya sampai jam 12.00 WIB. Selanjutnya RTM dilaksanakan secara internal untuk meninjau kinerja manajemen mutu, baik kesesuaian, kecukupan maupun efektivitas dari kinerja fakultas dan prodi. membahas secara dalam tentang temuan ketidaksesuaian mutu kinerja dengan mencermati penyebab (akar masalah) serta mencarikan jalan keluar dengan menetapkan rencana perbaikan (tindak lanjut), menugaskan pihak yang bertanggungjawab (PIC) dalam pelaksanaannya, serta menetukan batas waktu tindakan sampai kepuasan pelanggan atau target mutu tercapai.

Pengumuman dan Juknis selengkapnya dapat diunduh DI SINI

Senin (10/7), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan mengadakan pendampingan kinerja oleh Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Pada kegiatan tersebut Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag. menyampaikan bahwa dosen dan tenaga kependidikan perlu terus-menerus berinovasi agar memberi sumbangsih maksimal bagi universitas. Beliau menambahkan pula bahwa terciptanya SIMFATIK merupakan bentuk inovasi yang perlu didukung oleh fakultas dan universitas karena inovasi dapat mempermudah dan meringankan beban kinerja dosen dan tenaga kependidikan.

Dalam kegiatan yang sama, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag., mengungkapkan bahwa munculnya SIMFATIK berawal dari kurang terintegrasinya data skripsi mahasiswa, mulai dari pengajuan judul hingga pendaftaran ujian munaqosah. Oleh karena itu, sivitas akademika merasa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan perlu untuk membuat sistem aplikasi yang mengintegrasikan data skripsi mahasiswa untuk seluruh fakultas. Beliau juga mengungkapkan bahwa inovasi ini merupakan langkah yang sangat dinanti-nanti baik oleh dosen maupun tenaga kependidikan karena keberadaan SIMFATIK memudahkan kinerja terkait skripsi mahasiswa.


          Senin-Selasa, 26-27 Juni 2023. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menyelenggarakan Focus Group Discussion Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) dalam rangka menuju standar akreditasi Internasional. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan FTIK Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. Dalam sambutannya beliau berpesan bahwa kita sudah mulai berbenah dan harus menuju akreditasi yang lebih tinggi yaitu akreditasi internasional pada tahun 2024 kedepan. Kurikulum OBE ini merupakan dasar daripada kebutuhan akreditasi internasional yang menginginkan banyaknya luaran-luaran dalam pembelajaran yang memenuhi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. FTIK dalam kegiatan ini menghadirkan pakar OBE dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yaitu Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. dan Dr. Budi Legowo, S.Si., M.Si. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada hari pertama materi Kurikulum berbasis OBE oleh Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. serta bagaimana mendisbrusikan CPL ke bahan kajian mata kuliah, dan pada hari kedua adalah aplikasi RPS berbasis kurikulum OBE oleh Dr. Budi Legowo, S.Si., M.Si.
          Pada hari pertama materi disampaikan oleh Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. Pada pemaparannya, Belilau memulai dari dasar dalam penyusunan kurikulum berbasis OBE masih sama yaitu pada UU No. 12 tahun 2012, kemudian SN DIKTI tahun 2020, serta Pemerintah SLP dan panduan penyusunan KPT. Namun beberapa Perguruan Tinggi membuat turunan dari penyusunan itu. Prodi itu harus terakreditasi baik diakreditasi oleh BAN-PT atau melalui LAM yang mengikuti 9 standar, dan panduan akreditasi internasional seperti IABEE dan ASIIN.
          Mengapa OBE? OBE itu sistem Pendidikan yang menekankan pada apa sih yang bisa didemonstrasikan dilakukan oleh peserta didik, jika mengajar ppg dan melihat kurikulum sekarang yang dijalankan pemerintah yaitu kurikulum merdeka. Kurikulum di tingkat Pendidikan dasar dan menengah adalah OBE yaitu berbasis CP (Capaian Pembelajaran). Maka di pembelajaran Kurikulum Merdeka ada 2 (dua) yaitu Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning. Maka istilah kompetensi di standar kompetensi lulusannya disebutkan learning outcame. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada dana untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka. Contoh seperti aplikasi gojek, kita tidak perlu belajar bagaimana cara memesan go-food, tidak perlu diajari. Tetapi pemerintah menyediakan platform kurikulum merdeka, baik merdeka mengajar, atau merdeka belajar. Diakhir pembelajaran harus dapat menunjukkan pengalamannya. Kurikulum yang berbasis luaran OBC (Outcome Based Curriculum), serta pembelajaran dan pengajaran berbasis kurikulum OBLT (Outcome Based Learning and Teaching), OBAEI (Outcome Based Assessment and Evaluation For Improvement). Untuk perbaikan tindak lanjut harus ada SPMInya. SPMI yang menjamin learning outcome mulai dari Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan. Tugas GPM di Prodi dalam kurikulum OBE untuk mengukur tingkat ketercapaian pada CPL yang dibebankan pada mata kuliah.
          Ketika kita Menyusun kurikulum maka yang perlu dicermati bahwa visi, misi, tujuan PT, UPPS, itu adalah visi, misi kelembagaan, sedangkan visi, misi prodi adalah visi misi keilmuan (Saintific Mission). Untuk visi sebaiknya menggunakan kata pengantarnya “menjadi”, untuk Misi menggunakan kata “kerja”, untuk tujuan menggunakan kata “menghasilkan”. Tujuan Prodi menghasilkan Profil Lulusan. Jika Prodi sudah punya data pekerjaan alumni, maka diidentifikasi ada beberapa Profil Lulusan yang sesuai dengan Pekerjaan. Itulah yang akan menjadi Profil lulusan dan tujuan Prodi. Hasil survei TS-2 dan TS-4 menyatakan hasil Profil Lulusan Prodi itu apa. Pentingnya survei alumni/tracer study digunakan untuk menyatakan Profil Lulusan. Ketika akreditasi Internasional, itu meminta hasil survei alumni dari TS-2 sampai TS-4, itu sesuai tidak dengan Profil Lulusan. Ada keterkaitan antara hasil survei dengan Profil Lulusan. Profil Lulusan adalah peran yang dilakukan oleh lulusan yang berada di masyarakat. Ingat dalam SN DIKTI capaian pembelajaran lulusan ada 4 komponen, sikap dan keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Pembeda Kurikulum OBE dengan Kurikulum KKNI, yang menjadi pembedaan adalah kita harus dapat mengukur Capian Pembelajaran pada keterampilan umum dan khusus yang ada di SN DIKTI harus dapat diukur dan diintegrasikan. Akreditasi internasional meminta 12-16 CPL. Jika kita menggunakan SN DIKTI, sikap saja sudah 10 CPL. Semua itu meminta bukti hasil pengukurannya. CPL yang sudah diintegrasikan tadi dikaitkan dengan BK (Body of Knowledge) atau bahan kajian, adalah keilmuan yang membangun program studi. Pembungkus dari bahan kajian dengan CPL maka akan menjadi Mata Kuliah. Sama seperti di kurikulum Pendidikan dasar dan menengah yang membuanyikan CPL mulai dari anak lulusan usia dini sampai dengan anak lulusan menengah. Siklus yang dikembangkan di UNS ada siklus kecil, tugasnya melaporkan hasil perkuliahan, siklus sedang melaporkan 1 tahun akademik, siklus besar 5 tahun sekali, evaluasi dan peninjauan kurikulum. Gusuk Kendali Mutu akan mengecek kontribusinya PLO tersebut Besar, Sedang, atau Kecil, dan akan muncul estimasi waktu besar kecilnya SKS. Hasil daripada perkuliahan berbasis OBE adalah portofolio mata kuliah (kuanititatif dan deskriptif).
          Pada Hari kedua dibimbing oleh Dr. Budi Legowo, S.Si., M.Si. yaitu aplikasi atau penerapan Kurikulum berbasis OBE dalam kurikulum merdeka di setiap prodi serta bagaimana mendisbrusikan CPL ke bahan kajian mata kuliah. Peserta dalam hal ini Dosen, Kaprodi dan SekProdi dibuat berkelompok untuk membedah kurikulum di Prodi serta integrasi CPL dengan Outcome yang ingin dicapai atau PLO (Program Learning Outcome) pada mata kuliah.
          Kegiatan berjalan lancar dari awal hingga akhir, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan hingga akhir. Dosen dan pimpinan Prodi diharapkan dapat mengambil ilmu tentang penerapan kurikulum berbasis OBE dari Narasumber serta dapat mengaplikasikan di dalam kurikulum serta mata kuliah prodi. Hal ini untuk mempersiapkan dalam akreditasi tingkat Internasional.










- Pengumuman Pengajuan Banding Uang Kuliah Tunggal (UKT) FTIK Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024 dapat dilihat melalui link download

- Surat Permohonan dan formulir Banding UKT: download

 

FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan akan mengadakan kegiatan Student and Lecture Mobility, sebuah kegiatan PPL-KKN Integratif Internasional di Malaysia. Untuk itu, FTIK mengadakan kegiatan pembekalan pada tanggal 26 Juni 2023. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Dekan FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. Dalam pembekalan tersebut, Dekan FTIK UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang berhasil lolos menjadi peserta kegiatan Student and Lecture Mobility. Harapannya, mahasiswa dapat mempraktikkan apa yang dipelajari di kampus saat kegiatan serta dapat mencari pengalaman sebaik-baiknya disana. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akreditasi.

Sebagai persiapan kegiatan tersebut, FTIK mengadakan pembekalan Student and Lecture Mobility bersama Dr. Ali Imron dari SEAMEO SEAMOLEC. Dalam pembekalan tersebut, Bapak Dr. Ali Imron mengungkapkan bahwa mahasiswa peserta Student and Lecture Mobility harus menyatu dengan kehidupan di tempat kegiatan agar para siswa yang diajar nanti tidak menganggap mahasiswa --yang bertindak sebagai guru magang-- sebagai orang asing. Selain itu, mahasiswa harus siap dengan kondisi terburuk disana. Selanjutnya Bapak Dr. Ali Imron memberikan materi mengenai pembuatan blog. Blog ini akan digunakan sebagai media laporan progress kegiatan setiap mahasiswa. Dengan adanya blog ini, kegiatan mahasiswa dapat terlihat secara berkala.

Selain materi dari Dr. Ai Imron dari SEAMEO SEAMOLEC, pembekalan ini juga dibersamai oleh Ketua LP2M UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag. Beliau menyatakan bahwa “Puncak ilmu itu ada pada amaliah di masyarakat”. Pengabdian kepada masyarakat itu mengacu kepada Firman Allah surat Ali Imron 110.  Oleh karena itu mahasiswa tidak boleh minder, rendah diri di hadapan orang lain. Mahasiswa harus memiliki kepekaan masyarakat terkait kesehatan, kemanusiaan, dan kebahagiaan, serta menyingkirkan kemungkaran.

 

Senin (12/6), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan telah memulai rangkaian Ujian Akhir Semester (UAS) Genap 2022/2023. Dalam memulai UAS Genap 2022/2023, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Dr. Muhamad Jaeni, M.Pd.,M.Ag., melaksanakan monitoring UAS Genap 2022/2023 didampingi oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

 

Bapak Dr. Muhamad Jaeni, M.Pd., M.Ag. menyatakan bahwa monitoring UAS Genap 2022/2023 ini dilaksanakan untuk meninjau kesiapan pelaksanaan UAS Genap 2022/2023. Proses monitoring ini merupakan upaya yang dilaksanakan oleh Unit Pengelola Program Studi untuk memantau pelaksanaan berjalannya UAS Genap 2022/2023 di lapaangan. Proses monitoring ini berkaitan dengan proses evaluasi pelaksanaan UAS yang dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan dan hal-hal yang bisa ditingkatkan dari pelaksanaan UAS Genap 2022/2023.

Page 4 of 9