admin

admin

Penetapan Penerima Keringanan UKT Semester Gasal 2021/2022, KLIK LIHAT

PERPANJANGAN PEMBAYARAN SPP DAN UKT SEMESTER GASAL 2021/2022, KLIK LIHAT

 

FTIK Pekalongan_Bertempat di kampus baru IAIN Pekalongan di Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, keluarga besar FTIK menggelar acara Pembinaan Spiritual dan Do’a bersama. Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa, 15 Januari 2019 diawali dengan khataman Al Qur’an bersama yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FTIK dan Rektor, tahlilan, potong tumpeng tasyakuran Rektor,dan diakhiri dengan do’a penutup.

Acara tersebut berlangsung sangat sakral dan banyak dihadiri tamu undangan mulai dari para pejabat IAIN Pekalongan sampai mahasiswa.

Dalam sambutannya Dekan FTIK bapak Dr. H. M. Sugeng Sholehudin, M.Ag bahwa FTIK selalu mengharapkan bimbingan dan arahan dari Rektor IAIN Pekalongan agar FTIK lebih maju dan lebih baik lagi. Serta berharap tanggal 9 Februari 2019 acara peresmian gedung FTIK berjalan lancar tidak ada halangan apapun.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Pekalongan mengungkapkan bahwa “secara pribadi gedung baru FTIK IAIN Pekalongan adalah anugerah terbesar dari Allah sehingga kita seharusnya sangat bersyukur kepada Allah swt.” Beliau juga mengatakan untuk tahun 2019 insyaAllah akan dibangun gedung untuk lembaga seperti LPM, UTIPD, dll. Tahun 2020 akan dibangun gedung perpustakaan. Beliau juga menyampaikan untuk selalu menjaga kebersamaan di lingkungan keluarga besar FTIK IAIN Pekalongan.

Acara dilanjutkan dengan Tahlilan yang dipimpin oleh Sekjur PAI Bapak H. Agus Khumaedy, M.Ag serta ditutup dengan doa oleh Bapak Rozikin mantan Ketua STAIN Pekalongan.

Acara doa bersama FTIK yang bertepatan dengan hari ulang tahun Rektor IAIN Pekalongan Bapak Dr. H. Ade Dede Rohayana, M.Ag yang ke 48 tahun dirayakan dengan potong tumpeng dan makan bersama.

PEKALONGAN – Beberapa mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Pekalongan yang menjadi delegasi dalam kegiatan Muktamar Ittihadu Thalabah al Lughah al Arabiyah (ITHLA) ke-7 berhasil mendapatkan juara di beberapa kategori lomba. Kegiatan Muktamar ITHLA tersebut diikuti oleh mahasiswa bahasa Arab se Asia Tenggara.

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PBA IAIN Pekalongan, Mu’tashim Billah, menuturkan ITHLA merupakan organisasi yang menjadi wadah bagi mahasiswa jurusan bahasa Arab. ITHLA ke-7 tahun 2018 dilaksanakan di Ponorogo pada 22-23 November.

Disebutkan prestasi yang berhasil diraih oleh delegasi dari PBA IAIN Pekalongan adalah juara 2 lomba puisi dan juara 1 Lomba Literasi se Asia Tenggara. Menurut Mu’tashim, sapaan akrabnya, raihan juara tersebut sangat membanggakan karena sebelumnya HMJ PBA IAIN Pekalongan berhasil menyelenggarakan kegiatan Parade Bahasa Arab 2018 secara meriah dan sukses.

“Tidak disangka kami bisa membawa pulang juara 2 puisi dan juara 1 lomba literasi. Ini merupakan hal yang membanggakan dan mengharumkan nama baik IAIN Pekalongan, terutama HMJ PBA IAIN Pekalongan, di kancah Asia Tenggara”,ujarnya.

Selain menggelar muktamar dan lomba-lomba, kegiatan ITHLA ke-7 juga diisi dengan kemah bahasa Arab dan konferensi mahasiswa bahasa Arab se Asia Tenggara. Tema ITHLA tahun ini adalah Menjaga dan Mengembangkan Bahasa Arab Secara Masif Menuju Pusat Peradaban Bahasa Arab Dunia. (run).

Mengutip dari Radar Pendidikan, 1 Desember 2018.

PEKALONGAN – Pada Selasa (27/11), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Pekalongan menggelar acara PIAUD EXPO 2018 yang bertemakan “Menggali Potensi Kreatif Mahasiswa PIAUD untuk Mewujudkan Inovasi dalam Dunia Pendidikan”. Acara ini merupakan puncak acara yang digelar oleh HMJ PIAUD IAIN Pekalongan yang sebelumnya terdapat berbagai rentetan acara yang dimulai tanggal 26-27 November 2018 di auditorium IAIN Pekalongan. Rangkaian acara tersebut diantaranya Parenting dan Talkshow yang bertajuk “ Pentingnya Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini” dengan narasumbernya Siti Khuzaiyah, S.ST,. M.Kes.CI.IBH dan Rodianto, M.Pd serta berbagai lomba-lomba yang meliputi lomba APE, karya tulis ilmiah, menghias tumpeng, cipta lagu, tari kreasi AUD, display kelas dan lain-lain.

Kegiatan yang dibuka oleh Dekan FTIK IAIN Pekalongan Bapak Dr. H. Sugeng Sholehudin, M.Ag mengungkapkan kebahagiaan, kekaguman serta bangga atas diadakannya kegiatan yang sangat bermutu karena dengan dana yang minim tetapi mampu mewujudkan kegiatan yang sangat meriah yang didalamnya banyak menampilkan kegiatan-kegiatan yang inovatif dan sangat mendidik. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut juga disampaikan oleh beliau.

Pada kesempatan yang sama Ketua Jurusan PIAUD IAIN Pekalongan yang sangat akrab dengan panggilan “Bunda Mumun” juga memberikan sambutan dalam acara tersebut. “Diumur yang ke-5 tahun, PIAUD berusaha untuk merangkak, berjuang dan membangun supaya kedudukan PIAUD serta mahasiswanya bisa sejajar dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain yang levelnya lebih maju”, ungkap Bunda Mumun. Dan diakhir sambutannya, semoga kegiatan PIAUD IAIN Pekalongan bermanfaat,diberkahi dan diridhoi Allah swt.

Acara PIAUD expo yang dihadiri oleh Dekan, para Kajur dan Sekjur, Dosen serta Staf dilingkungan FTIK dan para tamu undangan serta ratusan peserta berlangsung sangat meriah dan menggembirakan.

Pekalongan (26/11).Dalam memahami teks keagamaan, seseorang harus bersikap imbang dan tidak melampaui batas, tanpa tendensi politik,objektivitas dan penguasaan instrumen ilmu keagamaan yang memadai.Demikiran KH Abdul Qoyum Manshur (Gus Qoyum) dalam Seminar Nasional Bahasa Arab yang mengambil tema “ Urgensi Bahasa Arab dalam Memahami Teks Keagamaan di Indonesia” pada Ahad, 25 Nopember 2018 di Auditorium IAIN Pekalongan. Selain itu Gus Qoyum juga memaparkan term bahasa Arab dalam Alquran yang disebutkan sebanyak 11 kali yaitu lisan arabiy, hukm arabiy, dan arabiy dengan berbagai macam penggunaannya. Di akhir pemaparannya,Gus Qoyum memotivasi para mahasiswa untuk lebih giat dalam mempelajari bahasa Arab karena banyak penulis karya tentang bahasa Arab berasal dari orang ajam (non Arab).

Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (HMJ PBA) FTIK IAIN Pekalongan dalam rangkaian Parade Bahasa Arab (PARBARA) 2018. Sebelumnya, telah dilaksanakan lomba bahasa Arab antar siswa MA/SMA se eks Karisidenan Pekalongan dan mahasiswa se Jawa Tengan dan DIY Yogyakarta. Demikian sambutan dari ketua panitia pelaksana, Ainul Yaqin. Ainul juga memaparkan prestasi yang diraih mahasiswa pada acara Muktamar Ittihad Thalabah al-Lughah al-Arabiyyah (ITHLA) ke VII Kemah Bahasa Arab se Asia Tenggara yang dilaksanakan di Ponorogo pada tanggal 22 s.d. 25 Nopember 2018 . Di antara prestasi yang diraih adalah juara pertama literasi puisi Arab oleh Maziyyatul Muslimah dan juara kedua baca puisi Arab oleh Amrina Rosada.

Sedangkan Muhamad Jaeni, M.Pd.,M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab memaparkan kecenderungan yang berkembang di masyarakat dalam mengkaji teks-teks keagamaan klasik (pesantren). Ketua Jurusan juga memaparkan kontribusi ulama lokal dalam vernakularisasi karya ulama Timur Tengah sehingga bisa dipahami oleh masyarakat di Indonesia.

Hadir dalam acara ini Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Dr H M Sugeng Sholehuddin, M.Ag., Wakil Dekan III, H Abdul Khobir, M.Ag, dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan di lingkungan fakultas. Acara ditutup dengan tanya jawab oleh para peserta tentang materi yang telah disampaikan.

Pekalongan–Dalam rangka menyemarakkan Hari Guru Nasional, Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBIG) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam negeri (IAIN) Pekalongan menyelenggarakan workshop pendidikan bertajuk TBIG Educational Workshop:Synergizing Vision, Mission, and Learning Outcome, belum lama iniKegiatan workshop diikuti oleh para guru dan dosen bahasa inggris dari sekolah-sekolah di wilayah Pekalongan, Pemalang, dan Batang. Sebagai narasumber adalah Nur Arifah Drajati, dosen Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Imroatus Solikhah, ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Surakarta. Tema yang diusung pada workshop ini adalah bagaimana menyelenggarakan pendidikan yangvisioner, efektif, dan produktif, khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Menurut Nur ArifahDrajati, pada era disruptif sekarang ini, dimana persaingan dunia kerja semakin ketat, tugas guru sebagai pendidik semakin berat. Disamping harus menyiapkan generasi yang kompetitif secara global, guru juga harus terus meningkatkan kemampuannya dalam mengajar agar. Guru juga dituntut untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran.Salah satu opsi yang ditawarkan adalah adalah pembelajaran melalui pendekatan TPACK (Technological Pedagogical ContentKnowledge), yakni pembelajaran yang menyinergikan pengetahuan dengan penguasaan teknologi dan keterampilan pedagogis.

“Untuk mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi informasi, guru harus mampu menguasai dan menggunakan secara optimal media pembejaran berbasis teknologi seperti penggunaan media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta aplikasi pembelajaran online seperti Google Classroom dan Edmodo,” terang Arifah.

Arifah menambahkan, pembelajaran yang dilakukan di kelas harus meliputi berbagai aspek meliputi Active Learning, Authentic Learning, Reflective Learning, dan Collaborative Learning. Pertama, siswa harus dimotivasi untuk aktif menjemput pengetahuan, bukan pengetahuanyang mendatangi mereka. Kedua, pembelajaran harus benar-benar mampu diterapkan secara otentik dalam kehidupan sehari. Ketiga, siswa harus mampu mengukur dan melihat sejauh mana kemampuan yang telah dimiliki. Keempat, siswa harus mampu bekerja sama dengan pihak lain dalam melakukan kegiatan dalam tim. Keempat hal ini harus mampu diciptakan oleh para guru di kelas masing-masing.

Menurut Imroatus Solekah, menjadi guru profesional tidaklah mudah, karena dibutuhkan komitmen belajar yang kuat dan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri. Di era seperti saat ini, guru juga harus memiliki learning skill dan digital literacy yang kuat. Jika tidak, bisa jadi guru akan tersalip oleh kemampuan siswanya sendiri.

“Untuk menciptakan generasi yang kompetitif, langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah menciptakan guru yang kompeten. Oleh karena itu, lembaga pendidikan yang menyelanggarakan pendidikan guru harus mampu mendesain penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang visioner dan terorganisir dengan baik. Salah satunya adalah melalui penyelarasan visi misi lembaga, kurikulum, dan hasil pembelajaran. Di samping itu, sebuah lembaga pendidikan harus memiliki nilai lebih yang membedakan dari lembaga lain,” terang Imroatus.

Acara yang digelar oleh Jurusan Tadris Matematika ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 November 2018 di ruang meeting IAIN Pekalongan. Sebanyak 25 peserta mengikuti kegiatan ini dari Dosen IAIN Pekalongan, STIMIK, UNIKAL, PUSMANU, dan STIKES.

Kegiatan workshop dibuka oleh Dr. H. Sugeng Sholehudin, M.Ag selaku Dekan FTIK IAIN Pekalongan. “kegiatan workshop yang diikuti dari berbagai perguruan tinggi di Pekalongan ini dalam rangka membangun jaringan untuk memajukan IAIN Pekalongan. Diharapkan para peserta untuk fokus dan maksimal sehingga ada hasil outputnya”, ungkap Dekan dalam sambutan.

Sedangkan Ketua Jurusan Tadris Matematika yang sekaligus sebagai panitia dalam sambutannya mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut dan berharap agar pelaksanaan workshop bisa berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun serta menjadikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Acara yang dihadiri oleh Dekan, para Wakil Dekan, para Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan serta para Dosen dan 25 peserta dari berbagai perguruan tinggi ini mengundang pemateri Dr. Muhammad Wakhid Musthofa, M.Si. yang menjelaskan tentang “Akreditasi Program Studi 4.0” dan Dr. Elah Nurlaelah, M.Si. yang menjelaskan tentang “Kurikulum KKNI”. Dan alhamdulillah kegiatan ini barlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta.

Wednesday, 07 November 2018 00:00

Jurusan PBA Adakan Pelatihan Guru Bahasa Arab

Pekalongan (7/11). Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru bahasa Arab, Ittihad Mudarrisi al-Lughah al-Arabiyyah (IMLA), World Assembly Moslem Youth (WAMY) bekerja sama dengan IAIN Pekalongan mengadakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Arab. Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 s.d.4 Nopember 2018 di Auditorium IAIN Pekalongan. Sebanyak 130 (seratus tiga puluh) peserta mengikuti kegiatan ini baik dari unsur dosen, guru, mahasiswa dan alumni dari eks Karisedenan Pekalongan, Demak, Pati, Surabaya dan Madura.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor, Dr H Ade Dedi Rohayana, M.Ag.” Bahasa Arab merupakan instrumen penting dan ciri khas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih atas penunjukan IAIN Pekalongan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga kerjasama dengan IMLA ini akan terus berlanjut di masa yang akan datang”, ungkap Rektor dalam sambutannya.

Sedangkan Muhamad Jaeni, M.Pd., M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab sekaligus panitia mengucapkan terima kasih atas penunjukan IAIN Pekalongan sebagai tempat penutupan rangkaian workshop yang telah dilaksanakan di 8 (delapan) kota lainnya di Indonesia, yaitu Palembang, Banten, Jambi, Bone, Batam, Palangkaraya, Sorong dan Gorontalo. Ketua Jurusan juga memaparkan beberapa capaian jurusan dalam setahun terkhir, seperti capaian akreditasi prodi dengan nilai A dan peringkat Sinta 4 untuk akreditasi Jurnal Alsinatuna, sebuah jurnal berbahasa asing yang dikelola jurusan.

Sementara itu, Prof Dr Imam Asrori, M.Pd selaku Ketua Umum IMLA berharap adanya kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi guru dan pengajar bahasa Arab khususnya di wilayah Pekalongan dan sekitarnya.

Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiame dari peserta. Adapun materi yang disampaikan dalam dua hari pelatihan adalah: trend baru dalam pengajaran bahasa Arab, metode pengajaran 4 (empat) ketrampilan dan unsur bahasa, dan teknik bermain, bercerita dan menyanyi dalam pengajaran bahasa Arab. Pemateri merupakan pengurus harian IMLA dan juga dosen bahasa Arab di Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ditutup oleh Wakil Ketua Umum IMLA, Dr. H. Tulus Musthafa, M.A. setelah sebelumnya diawali dengan penampilan kreatifitas seni dari mahasiswa.

Pekalongan- Jurusan Tadris Bahasa Inggris FTIK IAIN Pekalongan bekerjasama dengan GREAT pada hari Senin, 29 Oktober 2018mengadakan seminar internasional bertajuk “Youth Participation in International Events” bertempat di Audit IAIN Pekalongan. GREAT merupakan sebuah NGO internasional yang bergerak dalam kegiatan kemanusiaan dan lingkungan. Acara seminar diisi oleh beberapa pembicara yang merupakan para alumni beasiswa internasional, yaitu Galuh Sutopo (alumni Program Erasmus+), Nur Puji Lestari (alumni program LPDP), Anisatul Maghfiroh (alumni program Fulbright dan LPDP), Fani Kurniawan (alumni program Weltwerts), serta dua orang volunteer (relawan) NICE Japan Sninozaki Yu dan Ishiyama Shinji. Seminar diikuti oleh 258 mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pekalongan.

tbig2

Seminar dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pekalongan Dr. H. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag. Dalam sambutannya disampaikan bahwa acara seperti ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa baik tingkat nasional maupun internasional. Turut memberikan sambutan yaitu Wakil Rektor Bidang Mahasiswa dan Kerjasama Drs. Moh. Muslih, Ph.D., yang menyampaikan bahwa di era milenial seperti sekarang ini, mahasiswa harus mampu menjadi “global students”, yakni mahasiswa yang mampu berkompetisi dan berkolaborasi dengan mahasiswa lintas negara, baik dalam kegiatan akademis akademis maupun kegiatan sosial kemanusiaan.

Tbig3

Dalam acara tersebut berturut-turut para pembicara menyampaikan informasi terkait beasiswa mulai dari manfaat belajar di luar negeri, jenis-jenis beasiswa, hingga tips dan strategi lolos beasiswa. Di awal materi disampaikan bahwa salah satu manfaat dari belajar di luar negeri adalah untuk menumbuhkan rasa saling menghormati sesama. Di samping itu, dengan belajar di luar negeri kita berkesempatan untuk mempromosikan budaya kita ke dunia internasional.Misalnya, Anisatul Maghfiroh, salah satu alumni beasiswa Fulbright, diberi kesempatan untuk menjadi asisten pengajar Bahasa Indonesia di Yale University, Amerika Serikat. Para mahasiswa asing tersebut disamping belajar bahasa Indonesia juga tertarik dengan budaya, politik, dan kehidupan beragama yang ada di Indonesia.

Mengenai tips dan strategi lolos beasiswa, salah satu tips untuk lolos seleksi beasiswa tersebut adalah keaktifan dalam organisasi. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan agar mampu mencari aktivitas di luar kelas misalnya dengan mengikuti organisasi, baik intra kampus maupun di luar kampus, khususnya non-profit organization, seperti GREAT ini. Dengan mengikuti organisasi kemanusiaan, mahasiswa akan berlatih cara berkomunikasi, berpikir kritis, membangun jaringan, serta meningkatkan rasa kepedulian sosial kita. Mahasiswa yang memiliki pengalaman organisasi memiliki peluang besar lolos beasiswa-beasiswa tersebut. Di samping itu, penggunaan media sosial harus senantiasa diarahkan ke hal-hal positif karena konten media sosial kita akan mencerminkan siapa kita, bahkan dapat membentuk persepsi orang lain mengenai siapa diri kita. Di era digital sekarang ini, jejak digital dapat menjadi salah satu pertimbangan para pemberi beasiswa dalam menentukan lolos tidaknya calon penerima beasiswa.